SuaraSulsel.id - Warga Selandia Baru, Tiurma Lyna Samosir (80 tahun) mendonasikan buku dari lembaran cerita yang dikumpulkan saat di Kota Makassar berjudul Carita Turiolo (Cerita Orang Dulu) untuk perpustakaan sekolah di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan.
Pustakawan Andi Nurkausiani di Makassar, mengatakan khusus Makassar mendapatkan sebanyak 690 eksemplar dan telah diserahkan langsung perwakilan keluarga Tiurma di Makassar.
"Setiap perpustakaan sekolah khususnya SD dan SMP negeri dan swasta dalam lingkup binaan Dinas Perpustakaan Makassar akan mendapatkan satu eksemplar buku dan mengisi daftar terima buku," katanya, Senin 20 Desember 2021.
Tenaga perpustakaan sekolah dapat mengambil langsung di Dinas Perpustakaan melalui Bidang Koleksi.
Baca Juga: 5 Manfaat Menulis Buku Harian, Bisa Jadi Cara Ampuh Self Love
Sementara keluarga Lyna Samosir, Agustinus mengatakan donasi buku yang ia salurkan ini seluruhnya berjumlah 2.600 eksemplar.
"Kota Makassar mendapatkan 690 eksemplar sisanya untuk Bulukumba, Tana Toraja, Toraja Utara, Gowa dan Maros. Enam daerah tersebut menerima donasi karena cerita daerah itu ada dalam buku," kata Agustinus.
Kepedulian keluarganya Lyna Samosir khususnya kepada Kota Makassar sangatlah besar. Ia ingin anak-anak tidak melupakan budaya bangsanya sendiri yang pernah berjaya di masanya.
Lyna berpuluh puluh tahun yang lalu pernah ke Makassar dan melihat beberapa lembaran kertas yang berisikan cerita zaman dahulu tentang Sulawesi Selatan.
"Saya kumpulkan cerita itu lalu saya menghubungi penulis di Kota Makassar, Zainuddin Tika agar tulisan itu tidak berantakan dan Alhamdulillah bisa dibukukan," ungkap Lyna yang dituturkan kembali oleh Agustinus.
Baca Juga: 4 Faktor yang Dapat Memengaruhi Kualitas Hidup, Kamu Harus Tahu!
Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar Tenri Apalallo didampingi Pustakawan, Tulus Wulan Juni merasa terharu dan bangga atas kepedulian Bunda Tiurma Lyna Samosir yang saat ini tinggal di New Zealand. Ini akan menjadi amal jariyah Ibunda.
Kekayaan budaya Makassar melalui cerita rakyat memiliki makna begitu besar bagi kehidupan dan kejayaan masyarakat di Kota Makassar.
Cerita-cerita ini akan menjadi warisan budi pekerti bagi generasi yang akan datang dan tentunya akan menjadi materi khusus untuk pendongeng. Melalui program inovasi Dongkel with Mobile Library dan Dongkelor (Dongeng Keliling Online dari Rumah).
"Saya berharap masih banyak lagi pihak yang peduli dengan pengembangan perpustakaan di daerah karena budaya literasi membutuhkan keterlibatan kita semua," kata Tenri. (Antara)
Berita Terkait
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar