SuaraSulsel.id - Abidin, mantan Kepala SMKN 1 Batauga, Buton Selatan, dikeroyok sejumlah preman. Karena menolak memberikan uang. Saat Pelabuhan Amolengo, Desa Langgapulu, Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Hal itu diungkapkan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Tenggara, Abdul Halim Momo.
Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, pengeroyokan itu dinilai telah mencederai citra PGRI Sultra.
Pasalnya, korban Abidin adalah salah seorang guru dan mantan kepala sekolah yang pernah mengabdikan diri di Kabupaten Buton Selatan.
"Korban adalah mantan kepala sekolah. Saat ini beliau menjadi pengawas SMK se-Kabupaten Buton," ujarnya, Rabu (8/12/2021).
Korban Abidin juga bagian dari PGRI Busel dan saat ini berprofesi sebagai pengawas di Daerah Otonomi Baru (DOB) hasil pemekaran Kabupaten Buton tersebut.
Atas kejadian itu, Abdul Halim Momo mendesak pihak Polres Konsel dan Polda Sultra untuk segera menahan dan mengadili para pelaku.
"Itu sangat menyedihkan dan perlakuan mereka tidak manusiawi. Seharusnya polisi mengambil langkah hukum karena jejak digitalnya sangat jelas," tegasnya.
Dia menambahkan, meski keduanya sudah atur damai, polisi tidak boleh membiarkan kasus ini begitu saja. Hukum harus ditegakkan apalagi itu adalah perkara pidana. Harus ada efek jera terhadap para pelaku agar kasus serupa tak terulang lagi.
Baca Juga: Keji, Guru Pesantren Perkosa Santriwati: Memaksa Anak Melakukan Persetubuhan
"Kami sedang menunggu hasil koordinasi PGRI Busel dengan korban. Kami di provinsi menunggu info lanjutan dan akan segera memproses kasus ini sampai tuntas," bebernya.
Sementara itu, Kasubbid Penmas Humas Polda Sultra, Kompol Rony Syahendra mengatakan, kasus tersebut sudah ditangani Polres Konsel.
"Polres Konsel sudah membentuk tim untuk memeriksa dan mengecek ke lapangan agar tidak terjadi kejadian serupa," pungkasnya.
Untuk diketahui, Abidin dianiaya oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab saat hendak menyeberang ke Pelabuhan Amolengo, Desa Langgapulu, Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) pada 24 November 2021.
Dia dikeroyok lantaran tak ingin memberikan uang kepada oknum-oknum yang melakukan pungli di lokasi tersebut. Video pengeroyokan tersebut viral di media sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel
-
Kisah Kelam 11 Desember: Westerling Sang Algojo Muda yang Menewaskan 40.000 Jiwa di Sulawesi Selatan
-
BRI Dorong Akses Keuangan di Daerah Terpencil melalui Teras Kapal
-
Intip Konsep Unik Klinik Gigi Medikids Makassar, Bikin Anak Betah