SuaraSulsel.id - Sebuah kapal penumpang dengan rute pelayaran Mamuju Sulawesi Barat ke Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur kandas di Budong-budong, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Kejadian ini terjadi pada minggu, (28/11/2021) malam saat KM Entebe Express berlayar dari Pelabuhan TPI Mamuju. Kapal tersebut kandas setelah kapten kapal memutuskan memutar haluan akibat tingginya gelombang di perairan Budong-budong Kabupaten Mamuju Tengah.
Akibat terjangan ombak tersebut, kapal sempat oleng hingga terombang-ambing dan akhirnya kandas. Lokasi peristiwa ini tidak jauh dari bibir pantai di Desa Lumu, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah.
Kandasnya kapal berpenumpang 126 orang ditambah 18 anak buah kapal (ABK) ini sempat membuat warga sekitar yang melihat histeris.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju Muhammad Arif Anwar, Minggu malam, membenarkan kandasnya kapal perintis dengan rute pelayaran Mamuju-Bontang tersebut.
"Kami menerima laporan dari anggota BPBD Kabupaten Mamuju Tengah tentang adanya sebuah kapal yang terombang-ambing di perairan Budong-budong itu pada hari Minggu sekitar pukul 15.30 WITA," kata Muhammad Arif Anwar.
Setelah menerima laporan adanya kapal terombang-ambing tersebut, Kantor Basarnas langsung mengerahkan dua tim rescue dengan menggunakan dua unit rescue car melalui jalur darat dan satu unit rubber boat melalui jalur laut ke arah 4,15 derajat arah utara dari Pelabuhan Belang-belang Mamuju.
"Tim rescue tiba di lokasi pada pukul 18.28 WITA, kemudian melanjutkan koordinasi kepada tim yang terlebih dahulu di lokasi. Berdasarkan data manifes, jumlah orang yang berada di atas KM Entebe Express sebanyak 81 penumpang naik dari Pelabuhan TPI Mamuju dan 45 penumpang dari Budong-Budong ditambah 18 ABK," katanya menjelaskan.
"Seluruh penumpang dan ABK telah berhasil menyelamatkan diri dan dievakuasi menuju Desa Lumu Kecamatan Budong-Budong," ujar Muhammad Arif Anwar. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Momen Bendera Terbalik di Mamasa, Bupati: Saya Bangga pada Mereka!
-
Gammi Bawis: Sensasi Pedas Mendidih Bikin Ketagihan di Bontang Kuala
-
Pecah Tangis Paskibraka Saat Sadar Bendera Merah Putih Terbalik!
-
Lopi Sandeq: Perahu Runcing yang Menjaga Napas Mandar
-
Avanza Maut Renggut Nyawa Bayi 3 Bulan di Mamuju, Terlempar dari Gendongan Ibu, Sopir Kabur
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
-
Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Smelter Nikel Milik INCO Senilai Rp23 Triliun
Terkini
-
Bukan Naikkan Pajak! Kepala Daerah Diminta Kreatif Dongkrak PAD
-
Indeks Demokrasi Indonesia di Sulawesi Selatan Menurun, Ini Penyebabnya!
-
Eks Sekda Jadi Tersangka Korupsi Dana Masjid Lebih Rp1 Miliar
-
Taufan Pawe Siap Bertarung Lawan Appi di Musda Golkar Sulsel
-
Makassar Harus Perkuat Tata Kelola Sampah: Mulai dari Rumah Hingga TPA