SuaraSulsel.id - Alat deteksi wajah atau face recognition akan digunakan. Kepada peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil 2021. Untuk mengantisipasi adanya praktik joki atau percaloan selama ujian.
Kepala Bidang Informasi dan Kepegawaian Wilayah IV Makassar Christina Heni mengatakan, semua komputer akan dipasangi kamera. Kamera tersebut akan mendeteksi wajah para peserta ujian CPNS.
"Jadi wajah peserta dan foto harus sesuai. Keliru sedikit, jilbabnya miring langsung ini alat udah gak mau membaca," kata Christina, Senin, 13 September 2021.
Christina mengatakan, pihaknya menemukan beberapa kasus pelanggaran seleksi CPNS beberapa tahun sebelumnyna. Paling banyak soal perjokian.
Ada peserta CPNS yang diwakili oleh orang lain. Dengan alat ini, maka cara tersebut tidak akan lagi berhasil.
"Ini tahun kedua kita laksanakan face recognition. Tahun lalu tidak ada (joki). Recognition membantu kita untuk memastikan peserta yang hadir adalah orangnya betul, bukan joki atau kembarannya," tambahnya.
Christina menjelaskan, penggunaan fitur face recognition dimulai ketika peserta melakukan registrasi. Pada saat registrasi, kartu peserta akan diverifikasi.
Setelah verifikasi dan sesuai, peserta kemudian difoto menggunakan webcam. Foto tersebut nantinya akan masuk ke dalam database BKN yang selanjutnya akan dicocokkan dengan wajah peserta. Saat akan login mengerjakan soal.
Apabila data yang diinput dan pengenalan wajah telah sesuai, maka peserta dapat login secara otomatis. Setelahnya, peserta bisa langsung melakukan ujian.
Baca Juga: Ratusan Peserta Tes CPNS di Kediri Tak Hadir, Penyebabnya Belum Jelas
Untuk itu, Christina mengimbau agar peserta CPNS bisa menginput foto terbaru mereka. Karena fitur ini akan menganalisa wajah peserta ketika login ke sistem CAT.
"Wajah yang terbaca terutama hidung dan mata. Kalau fisik tidak. Karena dia robot maka harus sesuai betul dengan foto," jelasnya.
Jika tidak terdeteksi, kata Christina maka akan diperiksa secara manual oleh panitia. BKN memastikan tidak akan ada lagi kasus calo tahun ini.
"Kami mengimbau peserta agar tidak lagi menggunakan calo, karena tidak akan lolos. Peserta yang akan rugi sendiri. Hasil tes juga langsung terbaca di youtube," ungkap Christina.
Seperti diketahui, SKD untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Sulawesi Selatan digelar, Selasa, 14 September 2021 di Celebes Convention Center (CCC).
Dalam sehari, 1.200 peserta akan mengikuti tes. Peserta akan dibagi kedalam tiga shift. Satu shift terdiri dari 600 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Gubernur Sulsel Perintahkan Kenaikan Pajak Ditunda dan Dikaji Kembali
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor