Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 11 Agustus 2021 | 18:12 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat melihat fasilitas isolasi mandiri Pemprov Sulsel di Asrama Haji Sudiang Makassar, Sabtu 7 Agustus 2021 [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Sekitar 50 persen pasien isolasi mandiri yang ditangani di Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) di Asrama Haji Sudiang Makassar dinyatakan sembuh. Totalnya, sebanyak 72 pasien yang telah pulang dan dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19.

FIT merupakan rumah sakit darurat atau rumah sakit lapangan yang dikelola Pemerintah Provinsi Sulsel.
Fasilitas ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan. Bisa berasal dari seluruh daerah di Provinsi Sulsel, maupun warga dari provinsi lain yang kebetulan berada di Sulsel.

Pasien dibawah pengawasan dokter spesialis. Terkhusus FIT di Asrama Haji Sudiang, menjadi tanggungjawab Rumah Sakit Labuang Baji.

Layanan FIT sebagai tempat isolasi gratis berkat kerjasama Kementerian Agama dan Pemprov Sulsel.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Sulsel : Banyak Warga Positif Tetap Beraktivitas di Luar Rumah

Direktur Utama Rumah Sakit Labuang Baji, dr. Haris Nawawi, menyampaikan, hingga 10 Agustus 2021, total pasien yang masuk sebanyak 145 pasien. 50 persen diantaranya, atau 72 pasien telah dinyatakan sembuh.

"Diantaranya pasien sekarang (menjalani isolasi) sebanyak 66 orang, pasien yang pulang sebanyak 72 orang, ada juga pasien yang dipindahkan ke Rumah Sakit Labuang Baji," ujarnya, Rabu, 11 Agustus 2021.

"Alhamdulillah, pasien merasa nyaman selama isolasi di FIT ini. Apalagi setelah kunjungan Bapak Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo beberapa waktu lalu dan mendengarkan pengakuan dari pasien yang menjalani isoman di FIT," kata Haris.

Adapun pasien yang menjalani isolasi, kata dia, berasal dari berbagai daerah. Ada dari kabupaten/kota, misalnya dari Pangkep.

"Ada juga dari Jakarta yang berada di Sulsel itu isolasi di FIT," ungkapnya.

Baca Juga: Sedih 5 Calon Anggota Paskibra Sulsel Dipulangkan Karena Positif Covid-19

Haris menegaskan, untuk menjalani isolasi di FIT terbuka untuk umum. Dimana alur penerimaan pasien bisa melalui mandiri, rujukan rumah sakit/puskesmas, melalui call center/website telemedicine hallo dokter.

"Sesuai arahan dari Bapak Plt Gubernur, syaratnya hanya memperlihatkan hasil PCR positif Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan. Kita terima. Untuk surat keterangan, nanti kami yang bantu follow up di puskesmas," jelasnya.

Apalagi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mempermudah pengurusan surat keterangan dari puskesmas untuk pasien yang akan menjalani isolasi di Asrama Haji.

Ia pun menghimbau masyarakat, agar jika merasa bergejala Covid-19 agar segera melakukan tes PCR di puskesmas. Serta bisa berkonsultasi dengan layanan telemedicine hallo dokter yang disiapkan Pemprov Sulsel.

"Pasien yang sembuh maupun tenaga kesehatan kami juga selalu kami ingatkan agar menyampaikan kepada kerabat atau tetangga jika ada positif Covid-19 dengan tanpa gejala, sebaiknya melakukan isolasi di Asrama Haji. Kasihan keluarga di rumah. Segera ke kami, kami akan urus sampai sembuh," pungkasnya.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat melihat fasilitas FIT, berpesan agar penggunaan masker dan isolasi mandiri menjadi kebiasaan baru masyarakat.

"Jadi ke mana-mana kita harus pakai masker. Kalau sakit, lapor ke dokter dan isolasi mandiri. Kalau OTG, maka saya minta untuk isoter. Karena dengan melakukan tindakan seperti itu, sama saja kita menyelamatkan nyawa orang lain terhadap paparan Covid-19," pesan panglima.

Selama menjalani isolasi di FIT, pasien memiliki kegiatan rutin. Diantaranya olahraga, ibadah, berjemur dan hiburan.

Untuk pelayanan check-up kesehatan mandiri diantaranya disiapkan alat saturasi, oksigen ukur suhu, telemedicine halo dokter. Serta pemantauan pola hidup sehat dengan istirahat cukup, makanan bergizi, minum vitamin dan obat pereda keluhan.

Adapun fasilitas di asrama haji memiliki 15 gedung perawatan, IGD darurat, kapasitas tempat tidur 1.500, standar kamar hotel, wisma tenaga kesehatan, sarana olahraga, sarana ibadah, sarana CCTV dan wifi. Untuk fasilitas kesehatan yakni memiliki ambulans rujukan, mobile lab, mobil x-ray, mobile PCR, oximetri, oksigen konsentrat, dan alat kesehatan lainnya.

Load More