SuaraSulsel.id - Setelah mendapat kabar ekspor ikan tuna Sulawesi Utara (Sulut) ke Jepang bermasalah, Gubernur Sulut Olly Dondokambey langsung menghubungi Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) RI, Sakti Wahyu Trenggono.
“Ini lihat (percakapan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan RI),” ujar Gubernur Olly sambil menunjukan percakapan WhatsApp dengan menteri Kelautan Perikanan, di sela-sela memimpin rapat evaluasi dalam rangka peningkatan volume ekspor Sulut melalui penerbangan Manado - Narita, Jepang, Selasa (29/6/2021) di Hotel Luwansa Manado.
Mengutip BeritaManado.com -- jaringan Suara.com, dari percakapan tertulis bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan RI siap datang ke Sulut untuk membahas masalah ekspor perikanan.
“Menteri akan ke Manado. Nanti kita diskusikan,” terang Olly membaca pesan menteri.
Rapat tersebut turut dihadiri Sekprov Sulut Edwin Silangen serta perwakilan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, pelaku perikanan dan instansi terkait.
Rapat ini digelar karena ekspor khususnya ikan ke Jepang sedikit mengalami penurunan.
Berkurangnya permintaan ekspor tersebut, membuat Pemerintah Provinsi Sulut berusaha mencari pembeli di kota lain. Selain Narita Jepang.
“Kami akan perluas jaringan, tingkatkan buyer. Misalkan di Narita sedikit, kita coba ke Ohio, Yokohama dan kota-kota lainnya,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut Tienneke Adam.
Upaya lainnya yang dilakukan instansinya adalah dengan mengadakan misi dagang ke Jepang.
Baca Juga: Kakek Ini Ditangkap Polisi karena Simpan Jenazah istri Selama Dua Tahun
Atas kendala tersebut, Gubernur Olly turut memberi solusi.
“Kapal-kapal yang mangkrak akan kita operasionalkan kembali. Kami juga akan kerja sama Pemprov Sulut dengan Pemprov Maluku. Ini dilakukan supaya ikan tambah banyak, ekspor tambah banyak,” terangnya.
Bahkan, Pemprov Sulut berjanji membantu subsidi dalam hal ekspor.
“Kalau kurang kapasitas kita subsidi biaya angkutan,” pungkas gubernur.
Perihal ekspor ikan ke Jepang, Wagub Steven Kandouw menyebutkan bahwa kualitas ikan ke Jepang ternyata belum memenuhi standar.
“Eksport tuna kita ke Jepang dari kaca mata semua belum optimal, mestinya jauh dari kapasitas yang sekarang. Dari satu sisi kita bersyukur karena secara de facto kita sudah jadi hub, karena tuna dari Bali, Maluku, Gorontalo bahkan dari Jakarta sudah lewat sini. Lebih baik lagi kita jadi pemain utamanya. Kita juga dapat kendala di quality control, sehingga tuna kita tidak memenuhi syarat untuk dibawa ke Jepang karena masalah tadi, quality control, cool boxnya, menjaga kesegarannya masih salah,” jelas Wagub Steven.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Krisis Gaji P3K di Donggala, Ini Kata Gubernur Sulteng
-
BNPT Mudahkan Korban Terorisme Klaim Hak: Cukup Klik 2 Link Ini
-
BYD atau Chery? Ini Mobil Listrik Kaum Sultan di Makassar
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Dendam Narkoba Motif Pembunuhan Berencana di Polewali Mandar, Pelaku Terancam Hukuman Mati