Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 14 Mei 2021 | 13:38 WIB
Serangan roket Israel ke Jalur Gaza pada Senin (10/5/2021). (Foto: AFP)

SuaraSulsel.id - Penjajahan di Palestina adalah persoalan bersama umat Islam. Masalah utama mereka adalah penjajahan. Bukan kelaparan, kemiskinan, atau kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Mubalig Sulawesi Tenggara, Muhammad Yasin. Menurutnya, masalah di Palestina akan selesai manakala penjajah diusir dari wilayah tersebut. Ini adalah akar masalahnya. Selama Israel ada, Palestina akan terus terhina.

Hanya saja, kata dia, tanpa negara yang melindungi Palestina khususnya dan umat Islam pada umumnya, tidak akan sanggup membebaskan warga Palestina. Pasalnya, negara harus dilawan dengan negara. Tak boleh ada kompromi.

Hanya saja, tambah dia, negara yang bisa melakukan hal tersebut hanyalah negara yang berlandaskan Islam secara kaffah.

Baca Juga: Al Aqsa Dikira Nama Teroris, Instagram dan Facebook Hapus Konten Palestina

Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, dia mengatakan pentingnya kaum muslim bersatu dan mengangkat pemimpin sejati sebagai junnah atau pelindung umat Islam sebagaimana dulu di zaman Khulafaur Rasyidin, mengikuti manhaj kenabian.

"Kita perlu terus mendorong para penguasa Muslim, karena mereka memiliki kekuatan nyata untuk menolong Palestina. Mengusir Israel dari bumi Palestina. Jika mereka punya tentara, kirim tentara ke sana. Inilah wujud ukhuwah sesama muslim dan kecintaan sejati kepada Islam," katanya, Jumat (14/5/2021).

Selain itu, Ustaz Muhammad Yasin melanjutkan, Masjidil Aqsha adalah masjid milik kaum Muslimin. Bukan hanya milik bangsa Palestina.

Mengingat dari sanalah dulu Baginda Nabi SAW mi'raj ke sidratul muntaha. Status kesucian itu tak berubah hingga akhir zaman. Bahkan, siapa pun yang salat di dalamnya akan mendapatkan pahala 500 kali lipat di luar masjid itu, kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Makanya itu bangsa Palestina, kata dia, adalah saudara muslim di belahan bumi lainnya, termasuk muslim di Indonesia. Sebab Allah menetapkan bahwa sesama kaum mukmin sebagai saudara. Meski tak sedarah, tapi keimanan telah menyatukan semua.

Baca Juga: Di Tengah Konflik, Joe Biden Klaim Israel Berhak Membela Diri

Olehnya itu, ia menambahkan, Islam telah menghilangkan berbagai sekat perbedaan, baik suku bangsa, ras, warna kulit dan status sosial.

Allah SWT berfirman "sungguh kaum Mukmin itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) di antara kedua saudara kalian itu" (TQS al-Hujurat [49]: 10).

Bahkan kuat atau lemahnya persaudaraan dengan sesama mukmin menentukan kualitas keimanan seseorang. Baginda Nabi SAW bersabda, "Belum sempurna iman seseorang sampai ia mencintai bagi saudaranya apa saja yang ia cintai untuk dirinya sendiri." (HR Muslim).

"Maka sangat ironis, jika kita membiarkan tanah Palestina dicaplok oleh Israel dan bangsa Palestina dihinakan oleh zionis terlaknat tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya, di saat umat Islam di berbagai negeri muslim merayakan Idul Fitri 1442 Hijriah, namun warga Palestina meradang.

Aparat keamanan Israel menyerang warga Palestina. Kaum muslim diusir dari Masjidil Aqsha dengan kekerasan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, lebih dari 200 warga Palestina terluka. Kebrutalan polisi Israel ini memicu bentrok berikutnya hingga hari ini.

Tindakan tidak manusiawi ini dilakukan Israel karena warga Palestina memprotes penggusuran rumah-rumah mereka di sekitar masjid suci kaum Muslimin itu.

Israel tak lagi memedulikan kepemilikan. Bagi penjajah Israel, tanah Palestina dianggap milik mereka. Bagi mereka, warga Palestina harus diusir dari sana.

Load More