SuaraSulsel.id - Pemerintah akan menutup jalan masuk ke wilayah Gorontalo dari Manado - Sulawesi Utara, dan Buol - Sulawesi Tengah mulai 6 Mei 2021. Jalur darat dan laut.
Untuk jalur darat penutupan akses masuk dilakukan pada pintu perbatasan di Atinggola, yang merupakan perlintasan Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulut, dan Gorontalo Utara (Gorut).
Kemudian pintu perbatasan di Tolinggula, yang merupakan perlintasan Kabupaten Buol, Sulteng dan Gorontalo Utara. Sementara untuk jalur laut, penutupan akses masuk dilakukan pada Pelabuhan Kwandang.
Sejalan penutupan akses masuk tersebut, arus kendaraan yang akan masuk ke Gorontalo dibatasi.
Baca Juga: Antisipasi Pemudik, Pemkot Jogja Lakukan Pendataan Ulang Selter Karantina
Mengutip Gopos.id -- jaringan Suara.com, petugas akan ditempatkan dan berjaga di daerah-daerah perbatasan. Hanya beberapa jenis kendaraan yang bisa diperkenankan masuk ke Gorontalo melalui Surat Izin Keluar Masuk (SIKM). Yaitu kendaraan ambulans, serta kendaraan pengangkut logistik.
“Jenis kendaraan tersebut hanya bisa dibebaskan keluar masuk apabila telah mengantongi sertifikat vaksin, atau paling tidak surat keterangan swab antigen,” tegas Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, Rabu 21 April 2021.
Menurut Indra Yasin, penutupan akses masuk di perbatasan Gorontalo dengan Sulut dan Sulteng ini merupakan hasil rapat bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Gorut, Polres Gorut, serta Polres Gorontalo.
“Penutupan akses perbatasan tersebut, merupakan upaya dan komitmen pemerintah daerah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ungkap Indra Yasin.
Penutupan akses masuk ke Gorontalo juga didasarkan pada Surat Edaran Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 tentang larangan mudik.
Baca Juga: Isu Larangan Mudik, Tiket Kapal di Tanjungpinang Ludes Dibeli Penumpang
“Semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Gorontalo Utara dan seluruh masyarakat mulai 6 Mei 2021, dilarang untuk mudik,” tegas Indra.
Indra berharap, larangan mudik yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat agar mendapat dukungan dari semua pihak. Sebab kebijakan tersebut bertujuan untuk kepentingan dan kemaslahatan orang banyak, khususnya di Gorontalo Utara.
“Memang sekarang itu sudah terjadi penurunan, akan tetapi kita harus mewaspadai agar apa yang terjadi di India, tidak pula terjadi di daerah,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Naik! Ini Jumlah Zakat Fitrah Harus Dikeluarkan Warga Gorontalo Utara Ramadan 1446 Hijriah
-
Dukung Ketahanan Pangan Gorontalo dan Perekonomian Lokal, Brantas Abipraya Percepat Pembangunan Bendungan Bulango Ulu
-
Meriahnya Gorontalo Sambut Ramadan dengan Tradisi Unik Koko'o
-
Raup Cuan Ratusan Juta, Polisi dan Pegawai Kemenkumham Gorontalo Kompak Tipu Warga Modus Seleksi CPNS
-
Viral Video Hujan Jeli di Gorontalo Hebohkan Netizen, Apa Kata BMKG?
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Penampakan Gubernur Sulsel Andi Sudirman dan Menteri Pertanian Andi Amran Lebaran di Kampung
-
BRI Dukung Konservasi Laut dengan Transplantasi Karang dan Lamun di Gili Matra
-
Jadwal Kapal Pelni di Pelabuhan Makassar 1 April - 2 April 2025
-
4 Ciri Orang Beruntung Setelah Ramadan
-
Momen Idulfitri: Munafri Arifuddin Silaturahmi ke Rumah Danny Pomanto