Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 05 April 2021 | 13:18 WIB
Penangkapan polisi gadungan di Kudus. (Foto: Antara)

SuaraSulsel.id - Enam orang pria di Kota Makassar ditangkap polisi. Karena melakukan pemerasan terhadap pengemudi. Komplotan pelaku memeras korbannya dengan modus mengaku sebagai anggota polisi.

Enam pelaku tersebut masing-masing diketahui bernama M Rasul (29 tahun), Imran Tahrira alias Pagat (21 tahun), Rival (24 tahun), Syarul Aldila Badrun (32 tahun), Aldi Febrian (18 tahun), dan Muh. Alsabani Chair (19 tahun). Mereka memeras korban dengan menggunakan senjata Airsoft Gun.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisan Resor Kota Besar Makassar Kompol Agus Khaerul mengatakan, kejadian ini bermula saat korban bersama rekannya berboncengan. Untuk membeli nasi kuning di Makassar pada Sabtu 3 April 2021.

Korban yang tengah melintas di jalan raya kala itu, dihentikan oleh komplotan pelaku. Mereka menanyakan terkait surat-surat kendaraan yang digunakan oleh korban.

Baca Juga: Eks Kepala Intel TNI: Polisi Cyber Harus Tindak Konten Terorisme

Tak hanya itu, pelaku bahkan juga sempat memukul kepala korban dengan menggunakan senjata Air Softgun yang telah disiapkan. Untuk mempermulus aksi kejahatannya.

"Pelaku menanyakan surat-surat kendaraan, lalu memukul bagian kepala korban memakai pistol Airsoft dan mengaku sebagai Anggota Polri," kata Agus kepada SuaraSulsel.id, Senin (5/4/2021).

Pelaku kemudian membawa korban untuk diinterogasi layaknya polisi sungguhan. Setelah itu, pelaku menyita kendaraan dan meminta nomor WhatsApp korban yang dapat dihubungi. Lalu menyuruh korban pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki.

"Keesokan harinya pelaku meminta tebusan sejumlah uang sebesar Rp 800 ribu sebagai jaminan untuk mengembalikan motor korban," jelas Agus.

Polisi yang mengetahui kejadian itu langsung bertindak. Hasilnya, pelaku M. Rasul dibekuk oleh Anggota Jatanras Polrestabes Makassar di Jalan Veteran.

Baca Juga: Moge Mewah Terjaring Razia di Kawasan Wisata Lembang

Dengan tertangkapnya M. Rasul, kata Agus, polisi kemudian melakukan pengembangan. Untuk mencari lima rekan Rasul.

"Setelah diinterogasi, anggota mendapatkan informasi bahwa pelaku lainnya berada di Jalan Sungai Cerekang," terang Agus.

Sehingga, lima rekan Rasul yakni Imran Tahrira alias Pagat, Rival, Syarul Aldila Badrun, Aldi Febrian, dan Muh Alsabani Chair juga ikut tertangkap.

Kepada polisi, para pelaku mengakui perbuatannya. Mereka melakukan pemerasan dengan memakai modus sebagai anggota polisi.

"Modus pelaku mengaku sebagai Anggota polri dan mengambil motor Honda CRF serta menodongkan pistol Airsoft, lalu meminta uang tebusan sebesar Rp 800 ribu jika motor korban ingin dikembalikan," katanya.

Selain pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa satu unit sepeda motor Fino merah, satu unit sepeda motor Kawasaki KLX hitam, satu unit sepeda motor Honda CRF hitam, satu unit sepeda motor Scoopy merah, satu unit sepeda motor Mio Soul GT hitam.

Kemudian, satu buah handphone merek Realmi hitam, satu buah handphone merek Xiomi hitam, dua buah handphone merek Vivo biru dan hitam, satu buah handphone Samsung hitam, satu buah handphone merek Oppo merah, satu buah handphone Vivo ungu hitam.

Serta dua senjata tajam jenis badik, satu buah pistol airsoft gun, satu buah pistol mainan, satu buah stun gun atau kejut listrik, satu buah stik, tiga buah jam tangan, empat buah dompet, empat kunci motor, dan empat buah tas selempang.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More