Pendaki Asal Maros Terjatuh di Jurang Gunung Lompobattang

SuaraSulsel.id - Satu dari enam pendaki dikabarkan terjatuh di patahan Jurang Pasar Sanjaya, Sabtu (13/3/2021). Tim Sar Basarnas Makassar dan pos Unit Siaga Banteeng tengah melakukan pencarian di lokasi kejadian tersebut.

"Informasi kami (Basarnas Makassar) terima tengah malam (12/03) dari anggota potensi sar bahwa 1 dari 6 pendaki mengalami kecelakaan yaitu terjatuh di jurang dan mengalami cedera alat gerak atas dan bawah," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar, Djunaidi diterima Suarasulsel.id - jaringan Suara.com.

Djunaidi mengatakan, keenam orang pendaki ini mendaki pada Rabu (10/03/20221) pagi hari. Sementara korban yang terjatuh di Patahan Jurang Pasar Anjaya atas nama Fahrul, yang diketahui merupakan warga Waros.

"Keenam pendaki ini berangkat ke Gunung Lompobattang melalui jalur Bulu Baria, dan mengalami trouble pada Jumat Malam (12/3)," ujar Djunaidi.

Baca Juga: Satgas Covid Sebut Potensi Corona B117 Masuk Sulsel Rendah

Ditambahkan Djunaidi, jika kondisi gunung masih lembab karena hujan, sehingga saat ini masih dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.

"Lokasi terjatuhnya korban yaitu di bawah pos 11, sekitar pukul 14.00 wita tadi tim sudah berada di Pos 7, kurang lebih sekitar delapan jam lagi," kata Djunaidi ia.

Djunaidi mengatakan bahwa tim yang berada di posko sudah mendapatkan laporan dari pendaki yang sempat bertemu dengan korban namun tidak bisa dilakukan pertolongan karena kondisi medan jurang yang curam.

"Kami tadi mendapatkan laporan bahwa korban terjatuh di medan yang curam dan dalam, sehingga harus menggunakan peralatan mounteneering," ujar Djunaidi.

Diketahui bahwa keenam pendaki dari Group Ultra Light Makassar ini mendaki Gunung Lompobattang pada Rabu (10/3) namun salah satu pendaki terjatuh di jurang pada Jumat Malam.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Usulkan Presiden Joko Widodo Resmikan Jalan Tol AP Pettarani

Selain Fahrul warga Maros, ini lima pendaki yang selamat Samsir (29) Maros, Muhammad Iqbal (23) warga Gowa, Faisal Basri (25) warga Takalar, Andre Kalangi (23) warga Gowa dan Aco (28) warga Maros.