Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 07 Februari 2021 | 10:20 WIB
Ilustrasi langit. (unsplash/Daniel Olah).

SuaraSulsel.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menguak misteri suara dentuman yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Sebelumnya, fenomena dentuman ini muncul di Bali, Banyuwangi, Surabaya, Malang, Majene dan Sukabumi, sepanjang awal Tahun 2021.

Banyak yang menerka-nerka penyebab dentuman, mulai dari akibat letusan gunung, meteorit dan gempa bumi. Bahkan ada juga yang mengait-ngaitkan dengan hal yang berbau supranatural.

Menurut Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dentuman disebabkan oleh pantulan suara petir pada lapisan inversi di atmosfer. Hal ini kemungkinan terjadi di Malang dan sejumlah daerah lainnya.

Baca Juga: Terkuak! Ini Sumber Suara Dentuman yang Gegerkan Malang Versi BMKG

"Kecuali yang terbukti memang ada meteor," katanya, seperti dikutip dari Antara, Minggu (07/02/2021).

Dijelaskan Daryono, dalam ilmu meteorologi dikenal istilah "inversi suhu", yaitu tertindihnya lapisan udara dingin oleh lapisan udara yang lebih hangat di atmosfer.

Lapisan udara ini terbentuk jika ada udara hangat naik ke atas lapisan udara yang lebih dingin, kemudian menyebar dan meluas di atmosfer.

Adapun sumber panas tersebut dapat berasal dari aktivitas industri, kebakaran, lalu lintas, pelepasan panas penyinaran matahari yang diterima, radiasi permukaan bumi dan lain-lain.

Fenomena ini, kata dia, sebenarnya tidak lazim karena dalam kondisi normal suhu udara semakin tinggi mestinya makin dingin, sehingga fenomena terbentuknya lapisan inversi hanya dapat terjadi pada waktu tertentu selama syarat terbentuknya terpenuhi.

Baca Juga: Inversi Suhu dan Cekungan Malang Memicu Suara Dentuman

Lapisan inversi juga dapat terbentuk bila ada anomali tekanan di atmosfer atau ada udara panas yang bergerak dari tempat lain.

Udara panas dan gas yang sedang bergerak naik ke atmosfer, katanya, akan tertahan lapisan udara hangat ini karena membentuk semacam tudung (inversion cap) yang menutupi kawasan dan menjebak gas dan panas yang naik dari bumi.

Ia memberi contoh sederhana, yakni jika berada dekat kawasan industri terkadang mencium bau yang tidak sedap yang berlangsung lama pada kondisi cuaca tertentu. Ini karena gas atau polutan tidak dapat naik ke atmosfer dan terjebak di bawah lapisan inversi.

Lapisan inversi telah dikenal sebagai salah satu faktor yang menyebabkan bencana kabut asap di sejumlah negara. Peristiwa kabut asap yang parah pada 1948 di Donora, Pennsylvania, (AS) dan pada 1952 di London, Inggris, diakibatkan oleh peningkatan lapisan inversi di atmosfer. Bencana kabut asap London berlangsung selama seminggu dan menelan korban jiwa hingga 12.000 orang.

Akan tetapi gas dan partikulat polutan bukanlah satu-satunya yang disekap oleh lapisan inversi. Beberapa orang dilaporkan mendengar suara aneh selama terbentuknya lapisan inversi di atmosfer.

Gelombang suara yang bersumber dari kereta api, mobil, petir, dan sumber suara lainnya dapat terpantul dari lapisan inversi sehingga terdengar di tempat lain. Hal ini terjadi karena lapisan inversi berperan sebagai pemantul kurang sempurna bagi gelombang akustik, gelombang radio dan bahkan cahaya.

Load More