SuaraSulsel.id - Front Pembela Islam (FPI) Makassar, Sulawesi Selatan membantah jika 19 terduga teroris yang ditangkap adalah anggotanya. Hal itu ditegaskan Sekretaris FPI Makassar, Agus Salim.
"Saudara AA tidak pernah terdaftar sebagai anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) Makassar maupun di Kota/Kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan,” tegas Agus Salim dilansir dari KabarMakassar.com--jaringan Suara.com, Sabtu (6/2/2021).
Pernyataan itu sekaligus menegaskan bantahan kabar sebelumnya dimana 19 tersangka teroris mengaku sebagai anggota FPI, pengakuan salah satu tersangka, AA, ia pernah ikut baiat dukungan kepada ISIS yang dilakukan di bekas Markas Daerah Laskar FPI di Jalan Sungai Limboto Makassar .
Agus juga membantah pernyataan AA yang mengaku pernah mengikuti acara baiat dukungan kepada ISIS yang dilakukan di bekas markas FPI itu.
Baca Juga: Terkuak, Faktor Ini yang Bikin Sejumlah Anggota FPI Memilih Jadi Teroris
“Adapun acara yang dilaksanakan pada saat itu adalah diskusi umum terkait kondisi perpolitikan dunia secara global yang dihadiri oleh 3 orang narasumber yakni Munarman, Ustaz M Basri dan Ustadz Fauzan,” katanya
Tidak hanya itu, Agussalim berharap pihak kepolisian harus bisa membedakan pernyataan pelaku antara pernah mengikuti kegiatan FPI Makassar dengan menjadi anggota FPI, menurutnya itu dua hal yang sangat berbeda.
“Acara taklim rutin yang dilaksanakan setiap Sabtu setelah shalat isya adalah acara yang terbuka untuk umum, sehingga siapapun bisa hadir dan ikut dalam acara taklim rutin tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya, sebanyak 26 terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan, tiba di Appron Terminal Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Kamis (4/2/2021).
Namun dua tersangka tak hadir, lantaran tewas dan sudah dimakamkan di Makassar, Sulawesi Selatan. Pantauan SuaraJakarta.id—grup Suara.com—puluhan tersangka tiba di Bandara Soetta pada Kamis siang sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca Juga: Pengamat Sebut Euforia ISIS 2015 Jadi Gong FPI Berafiliasi dengan Teroris
Terlihat para terduga teroris itu bagian kakinya terikat dengan rantai dan mata ditutup kain hitam saat turun dari pesawat. Mereka juga didampingi anggota Densus 88.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, sebanyak tujuh tersangka berasal dari Gorontalo, dan sisanya 19 orang dari Makassar, Sulsel.
"Seperti telah kita ketahui bersama hari ini Densus 88 Antiteror memindahkan 26 tersangka terorisme di Indonesia, 7 dari Gorontalo dan 19 dari Makassar," ujar Rusdi kepada wartawan di Bandara Soetta, Kamis (4/2/2021).
Berita Terkait
-
Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Solo hingga Kudus
-
Cek Fakta: Raja Thailand Larang Rakyatnya ke Indonesia karena Banyak Teroris
-
Serangan Teroris Tewaskan 10 Polisi di Iran
-
Gara-Gara Cari 'Pressure Cooker' dan 'Backpack' di Google, Wanita Ini Kaget Didatangi Polisi
-
Serangan Teroris di Perbatasan Pakistan: Sepuluh Polisi Tewas
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Modus Licik Pengusaha Skincare Makassar Lolos BPOM, Kini Terancam UU Pencucian Uang
-
Sudah Pamer Hasil Lab, Skincare Fenny Frans dkk Malah Dinyatakan Berbahaya Oleh Polda Sulsel
-
Ditangkap di Makassar! Remaja Penikam ODGJ di Pangkep Tak Berkutik
-
Dewan Pers Apresiasi Komitmen BRI Tingkatkan Kompetensi Jurnalis
-
Praktik Prostitusi Online di Pangkep Terbongkar