SuaraSulsel.id - Hujan es mengguyur Kabupaten Maros, Senin (9/11/2020). Membuat beberapa warga heran. Karena baru kali ini melihat fenomena hujan es.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosfisika (BMKG) Wilayah IV Makassar Nur Asia Utami mengatakan, hal tersebut dipengaruhi pertumbuhan awan kumulonimbus yang cukup tinggi. Dikarenakan konvektifitas atau kelabilan massa udara yang cukup tinggi.
Ia menjelaskan, fenomena hujan disertai dengan biji kristal ini umum terjadi. Apalagi di peralihan musim seperti sekarang.
Karena awan terdiri dari zat padat, zat cair, dan ada juga berupa gas. Maka ketika berada di puncak, awan itu akan terbentuk kristal-kristal es.
Baca Juga: Stasiun Geofisika Catat 21 Kali Gempa Terjadi di Sumut pada Awal November
"Itu kasusnya sering terjadi dan pengaruh dari peningkatan awan kumulonimbus di wilayah pesisir laut. Jadi arus angin mendorong kristal es itu ke bawah, sehingga massa kristal-kristal es sampai ke bumi dalam kondisi belum sempat mencair. Jadi kelihatannya seperti es," kata Nur Asia.
Ia menambahkan, pada kondisi peralihan musim kemarau ke musim hujan, udara belum stabil. Tapi karena ada dorongan angin yang kuat, sehingga proses pencampuran massa dalam awan itu tidak terjadi.
"Awan-awan yang seharusnya segera bercampur dulu untuk jatuh ke bumi. Jadi dipaksa didorong turun. Istilahnya namanya down draft," tambahnya.
Nur Asia meminta warga tetap waspada. Kondisi hujan deras disertai angin deras masih akan melanda Sulsel dalam beberapa waktu yang akan datang.
Diketahui, fenomena hujan disertai biji kristal itu direkam oleh warga di sekitar Bandara Lama Kabupaten Maros. Video berdurasi 2 menit 9 detik itu tersebar di media sosial.
Baca Juga: Efek Sirkulasi Siklonik, Sumsel Bakal Diguyur Hujan 2 Hari Ini
Warga yang merekam hujan es itu pun memperlihatkan kristal-kristal es yang jatuh di depan rumahnya disertai dengan guyuran hujan deras.
Sambil merekam, ia juga mengucapkan takbir dan dua kalimat syahadat.
“Ho ho.. hujan es batu. Subhanallah, aih tanda-tanda,” kata warga dalam rekaman video yang beredar.
Kontributor: Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
H+3 Lebaran: Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan Ringan Hingga Petir
-
Waspada! Cuaca Ekstrem Ancam Mudik Lebaran 2025, Ini Daftar Daerah Rawan
-
Terjadi Musim Pancaroba Selama Periode Lebaran, Pengelola Wisata Diminta Siapkan Mitigasi Bencana
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
Terkini
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar