- F8 Pindah Lokasi ke Lot Trans Studio Makassar
- F8 2025 tetap menekankan isu pelestarian lingkungan
- 91 partisipan booth ikut serta, termasuk dari Jepang, Australia, Italia, dan Filipina
SuaraSulsel.id - Makassar kembali bersiap menggelar hajatan besar industri kreatif, Makassar International Eight Festival and Forum (F8).
Tahun ini, festival yang masuk dalam daftar Top 10 Kharisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu dijadwalkan berlangsung pada 24–28 September 2025.
Berbeda dari edisi-edisi sebelumnya yang identik dengan kawasan Pantai Losari, F8 tahun ini pindah ke Lot Trans Studio Makassar.
Keputusan itu, menurut Direktur PT Festival Delapan, Sofyan Setiawan, diambil untuk memberikan penyegaran konsep festival.
Baca Juga:BRIN Dikecam Karena Pindahkan Artefak Makassar ke Cibinong
"Informasi yang kami dapatkan, Pantai Losari akan direvitalisasi sehingga lokasi kami pindahkan. Dengan begitu, ada nuansa baru yang bisa dirasakan pengunjung," ujar Sofyan.
Sejak pertama kali digelar pada 2016, F8 dikenal sebagai "Lebarannya industri kreatif".
Bukan hanya karena menghadirkan berbagai suguhan seni, budaya, kuliner, hingga fashion, tapi juga karena konsistensinya menaruh perhatian pada isu lingkungan.
Tema tahun ini, “Funtastic Eight”, tidak hanya dimaknai sebagai ruang petualangan kreatif yang fun dan penuh inspirasi, tapi juga sebagai panggung untuk menggaungkan pesan penting terkait pelestarian lingkungan.
"F8 masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, fokus pada pelestarian lingkungan," kata Sofyan menegaskan.
Baca Juga:53 Tersangka Kerusuhan Makassar: Polisi Buru Dalang di Balik Layar!
Salah satu langkah konkret adalah kerja sama dengan perusahaan minuman yang menghadirkan mesin pencacah plastik di setiap pintu keluar festival.
Mesin ini berfungsi mengolah sampah plastik secara langsung agar bisa didaur ulang.
"Jadi pengunjung yang membawa botol atau kemasan plastik bisa langsung memasukkannya ke mesin. Sampah tidak hanya terkumpul, tapi juga langsung diolah di tempat," jelas Sofyan.
Upaya ini diharapkan tidak hanya mengurangi tumpukan sampah festival, tapi juga menjadi edukasi publik tentang pentingnya manajemen limbah sejak dari sumbernya.
Musik, Fashion dan Budaya
Meski membawa misi lingkungan, festival ini tetap mempertahankan pesona utamanya, hiburan lintas bidang yang meriah.
Di panggung musik, F8 2025 akan menghadirkan deretan nama besar.
Andra and The Backbone dijadwalkan tampil pada 24 September, diikuti Piche Kota (25 September), Rony Parulian (26 September), Geisha (27 September), dan ditutup oleh Dikta Wicaksono pada 28 September.
Tak kalah menarik, band internasional asal Australia akan ikut memeriahkan hari pembukaan, bersanding dengan band-band lokal Makassar.
Di bidang fashion, F8 menghadirkan perancang ternama dari Malaysia, Singapura, dan Filipina, yang akan tampil bersama desainer lokal anggota APPMI dan Indonesia Fashion Chamber (IFC) Makassar Chapter.
Bahkan, desainer independen juga diberi ruang untuk memamerkan karya mereka yang memperkaya keragaman visual panggung mode internasional.
Tak hanya itu. Bidang budaya atau Folks juga akan dihidupkan lewat penampilan komunitas seni, sanggar, sekolah, hingga perguruan tinggi.
Mereka siap menghadirkan tarian tradisional Sulawesi yang dipadukan dengan interpretasi kreatif kekinian.
Secara garis besar, F8 masih konsisten mengusung delapan elemen besar: Food, Fashion, Fusion Music, Film, Fine Art, Fiction Writers, Folks, dan Flora-Fauna.
Semuanya dirangkul dalam satu festival sebagai ruang pertemuan budaya, kolaborasi lintas sektor, sekaligus ajang promosi talenta lokal dan internasional.
Tahun ini, sebanyak 91 partisipan booth ikut serta, termasuk dari luar negeri seperti Jepang, Australia, Italia, dan Filipina.
Kolaborasi lintas negara ini menegaskan posisi F8 bukan hanya milik Makassar, tetapi juga bagian dari peta industri kreatif global.
Dengan seluruh rangkaian acara tersebut, F8 2025 dipastikan tidak hanya ramai dan kreatif, tapi juga sekaligus ajang untuk melestarikan bumi.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing